Kamis, 17 Maret 2016

Takdir

Saat kita merencanakan sesuatu yang indah harusnya kita tidak lupa, bahwa semua itu akan kembali pada rencana yang sudah di takdirkan Allah.
Terkadang tanpa kita sadari rencana Allah lebih indah dari apa yang sudah kita rencanakan dan harapkan.
Manusia hanya bisa berencana, selebihnya Allah yang akan menentukan baik buruknya hidup kita, Walaupun kita selalu berada di titik yang saling bertolak belakang dengan rencana yang sudah Allah gariskan untuk kita.
Seperti hal nya Jodoh, impian kita, keinginan kita dan semua harapan-harapan indah yang kita inginkan bersama seseorang yang kita cintai, bisa pupus begitu saja karna Allah punya rencana indah lain untuk kita.
Sakit, memang sakit saat mimpi indah kita dengan orang yang kita cintai tidak terwujud, tapi mungkin nanti, akan ada saatnya Allah memberikan keindahan yang lebih indah dari sekedar mimpi kita saat itu, mungkin hanya tinggal bersabar dan menunggu Allah memberikan yang terbaik dan terindah untuk kita.
Karena hanya dengan belajar memahami, belajar mengikhlaskan hidup kita akan jauh lebih baik, tidak terlalu terpuruk dalam luka dan kesakitan.
Semua ini, adalah pembelajaran hidup agar menjadikan kita pribadi yang lebih kuat dalam menjalani setiap takdir yang tidak kita inginkan.

Sabtu, 27 Februari 2016

Rindu Lagi

Rindu macam apa ini? Pertanyaan itu terus muncul saat ini.
Tuhan, Benci rasanya jika harus terus menerus merasakan rindu seperti ini, seperti tidak ada lagi hal lain yang bisa aku lakukan selain rindu.

Dia?
Ya aku Rindu dia, sangat merindukannya, Dia seseorang yang datang hanya untuk menaruh luka besar dalam hatiku, luka yang sulit aku sembuhkan.
Dan bodohnya aku selalu merindukan orang yang justru sudah menghancurkan hatiku.

Tuhan,
Sadarkanlah aku, karna terasa sangat lelah saat harus merasakan rindu ini, rindu yang tak pernah terbalaskan bahkan mungkin dia tak pernah tau dengan rindu yang aku rasakan ini.
Rindu yang sangat menyiksa Tuhan....

Selasa, 23 Februari 2016

Sepeninggal luka itu

Salahku mungkin terlalu mudah membuka hati, Tak pernah sadar tuluskah kamu mencintaiku, apakah aku satu satu nya untukmu atau justru aku adalah orang kesekian dari hatimu.
Ah sudahlah, ini salahku tak pernah mencari siapakah kamu yang sesungguhnya.
Kamu hanyalah seseorang yang tak pernah mengerti arti dari ketulusan, arti dari mencintai dan arti dari sebuah kasih sayang.
Yang kamu tau hanyalah bersenang senang dan membuktikan pada semua orang jika kamu adalah orang yang mampu memiliki segalanya, mampu menaklukan siapapun yang ingin kamu taklukan, dan yang ada di kepalamu hanyalah bersenang senang tanpa peduli perasaan orang lain.
Saat ini aku hanya menikmati setiap luka yang kamu tinggalkan, merasakan betapa pedihnya hati ini, dan betapa hancurnya hidup ini sepeninggal kamu dan luka darimu.
Sudahlah aku lelah ketika harus selalu mengingatmu, karena mengingatmu akan selalu menghadirkan tetesan demi tetesan air mata.

Aku Rindu

Untuk kamu yang pernah hadir lalu pergi lagi, Apa kabar kamu? Tak terasa perpisahan kita sudah terlalu lama, Tak pernah saling menyapa, tak pernah saling mengukir senyum bahkan untuk bertemu seperti dulupun tak pernah terjadi lagi.
Apa kamu sudah bahagia? aku rasa memang kamu sudah bahagia saat ini, entah dengan siapa akupun tidak pernah tau, yang jelas bagiku kebahagiaan kamu adalah segalanya, pancaran manis dari senyummu harus tetap terjaga karena yang aku tau kamu memang tercipta sebagai seseorang yang memiliki senyum yang sangat indah.
Aku tau, untuk bertemu denganmu saat ini adalah hal yang sangat sulit, mengetahui dimana kamu saat ini saja aku tidak tahu, yang aku tahu dengan lantunan doa dan doa inilah yang selalu membuatku tenang, membuatku selalu yakin jika kamu bahagia dan selalu bahagia.
Mengingat awal mula kisah kita, terkadang aku tersenyum geli, mengingat betapa lucu nya kita saat itu, betapa memalukannya saat aku harus diam diam melihatmu dari jauh tapi tiba tiba kamu memergoki tingkah ku, lalu kita tersenyum bersama dengan penuh rasa malu. Ah saat itu memang sangat indah untuk kita, dimana setiap harinya penuh canda dan tawa yang kita lalui.
Hingga akhirnya memang kita harus berpisah, harus berjalan sendiri dengan tujuan yang berbeda.
Aku harap, tidak akan ada lagi tetesan air mata karena merindukanmu, tidak ada lagi luka luka yang aku dapatkan saat mengingatmu, dan aku bisa tersenyum seperti dulu lagi saat masih bersamamu..