Takdir

Saat kita merencanakan sesuatu yang indah harusnya kita tidak lupa, bahwa semua itu akan kembali pada rencana yang sudah di takdirkan Allah.
Terkadang tanpa kita sadari rencana Allah lebih indah dari apa yang sudah kita rencanakan dan harapkan.
Manusia hanya bisa berencana, selebihnya Allah yang akan menentukan baik buruknya hidup kita, Walaupun kita selalu berada di titik yang saling bertolak belakang dengan rencana yang sudah Allah gariskan untuk kita.
Seperti hal nya Jodoh, impian kita, keinginan kita dan semua harapan-harapan indah yang kita inginkan bersama seseorang yang kita cintai, bisa pupus begitu saja karna Allah punya rencana indah lain untuk kita.
Sakit, memang sakit saat mimpi indah kita dengan orang yang kita cintai tidak terwujud, tapi mungkin nanti, akan ada saatnya Allah memberikan keindahan yang lebih indah dari sekedar mimpi kita saat itu, mungkin hanya tinggal bersabar dan menunggu Allah memberikan yang terbaik dan terindah untuk kita.
Karena hanya dengan belajar memahami, belajar mengikhlaskan hidup kita akan jauh lebih baik, tidak terlalu terpuruk dalam luka dan kesakitan.
Semua ini, adalah pembelajaran hidup agar menjadikan kita pribadi yang lebih kuat dalam menjalani setiap takdir yang tidak kita inginkan.

Rindu Lagi

Rindu macam apa ini? Pertanyaan itu terus muncul saat ini.
Tuhan, Benci rasanya jika harus terus menerus merasakan rindu seperti ini, seperti tidak ada lagi hal lain yang bisa aku lakukan selain rindu.

Dia?
Ya aku Rindu dia, sangat merindukannya, Dia seseorang yang datang hanya untuk menaruh luka besar dalam hatiku, luka yang sulit aku sembuhkan.
Dan bodohnya aku selalu merindukan orang yang justru sudah menghancurkan hatiku.

Tuhan,
Sadarkanlah aku, karna terasa sangat lelah saat harus merasakan rindu ini, rindu yang tak pernah terbalaskan bahkan mungkin dia tak pernah tau dengan rindu yang aku rasakan ini.
Rindu yang sangat menyiksa Tuhan....

Sepeninggal luka itu

Salahku mungkin terlalu mudah membuka hati, Tak pernah sadar tuluskah kamu mencintaiku, apakah aku satu satu nya untukmu atau justru aku adalah orang kesekian dari hatimu.
Ah sudahlah, ini salahku tak pernah mencari siapakah kamu yang sesungguhnya.
Kamu hanyalah seseorang yang tak pernah mengerti arti dari ketulusan, arti dari mencintai dan arti dari sebuah kasih sayang.
Yang kamu tau hanyalah bersenang senang dan membuktikan pada semua orang jika kamu adalah orang yang mampu memiliki segalanya, mampu menaklukan siapapun yang ingin kamu taklukan, dan yang ada di kepalamu hanyalah bersenang senang tanpa peduli perasaan orang lain.
Saat ini aku hanya menikmati setiap luka yang kamu tinggalkan, merasakan betapa pedihnya hati ini, dan betapa hancurnya hidup ini sepeninggal kamu dan luka darimu.
Sudahlah aku lelah ketika harus selalu mengingatmu, karena mengingatmu akan selalu menghadirkan tetesan demi tetesan air mata.

Aku Rindu

Untuk kamu yang pernah hadir lalu pergi lagi, Apa kabar kamu? Tak terasa perpisahan kita sudah terlalu lama, Tak pernah saling menyapa, tak pernah saling mengukir senyum bahkan untuk bertemu seperti dulupun tak pernah terjadi lagi.
Apa kamu sudah bahagia? aku rasa memang kamu sudah bahagia saat ini, entah dengan siapa akupun tidak pernah tau, yang jelas bagiku kebahagiaan kamu adalah segalanya, pancaran manis dari senyummu harus tetap terjaga karena yang aku tau kamu memang tercipta sebagai seseorang yang memiliki senyum yang sangat indah.
Aku tau, untuk bertemu denganmu saat ini adalah hal yang sangat sulit, mengetahui dimana kamu saat ini saja aku tidak tahu, yang aku tahu dengan lantunan doa dan doa inilah yang selalu membuatku tenang, membuatku selalu yakin jika kamu bahagia dan selalu bahagia.
Mengingat awal mula kisah kita, terkadang aku tersenyum geli, mengingat betapa lucu nya kita saat itu, betapa memalukannya saat aku harus diam diam melihatmu dari jauh tapi tiba tiba kamu memergoki tingkah ku, lalu kita tersenyum bersama dengan penuh rasa malu. Ah saat itu memang sangat indah untuk kita, dimana setiap harinya penuh canda dan tawa yang kita lalui.
Hingga akhirnya memang kita harus berpisah, harus berjalan sendiri dengan tujuan yang berbeda.
Aku harap, tidak akan ada lagi tetesan air mata karena merindukanmu, tidak ada lagi luka luka yang aku dapatkan saat mengingatmu, dan aku bisa tersenyum seperti dulu lagi saat masih bersamamu..

Harapanku

Sepenting apakah aku untukmu?
Secinta apa kamu padaku?
Seberapa besar rasa ingin memilikiku?
Seberapa kuat kau pertahankan ku?
Semua pertanyaan itu selalu muncul di setiap harinya,
Aku tidak pernah tau sesungguhnya jawaban itu apa, yang aku tau pertanyaan itu tak pernah terjawab olehmu, bahkan kau seakan tidak peduli dengan semua pertanyaan pertanyaan yang aku lontarkan padamu.
Kasih,,,,
Sekali saja dengarkan isi hatiku, sekali saja kau mengerti inginku agar aku yakin jika kamu memang mencintaiku, agar aku tau kamu tidak hanya membual.
Aku ingin hidup bersamamu selamanya dengan penuh kebahagiaan, dengan penuh canda dan tawa, bukan dengan kegaduhan setiap saat, bukan dengan tangisan setiap bertemu.
Cobalah sedikit saja mengerti aku, memahami aku dan lihatlah aku layaknya orang yang kamu cintai.

Kepastian Yang Ku Tunggu

Apa yang pantas aku sebut untuk kebersamaan kita ini? Kita bersama setiap saat, saling memberikan semangat, saling memperhatikan dan semua hal yang kebanyakan orang lakukan pada kekasihnya.

Sedangkan kita? Kita tak pernah ada kata atau kesepakatan untuk memiliki hubungan lebih dari sekedar berteman.

Terkadang ingin rasanya aku bertanya tentang hubungan kita, kita itu sebenarnya bagaimana? Hubungan kita seperti apa? 

Tapi, aku tidak pernah memiliki keberanian itu, meskipun rasanya ingin sekali aku memperjelas semua yang menurutku tidak jelas ini.

Jika aku berfikir kebersamaan kita ini adalah cinta, kebersamaan ini adalah rasa sayang dan kebersamaan ini adalah hal yang membuat kita bahagia, tapi aku takut jika menurutmu kebersamaan kita hanyalah kebersamaan sepasang manusia yang hanya berstatus sebagai bersahabat.

Lalu aku harus bagaimana?

Aku merasa aku lelah seperti ini, berikan kepastian untukku agar aku tau aku harus bagaimana dengan hubungan ini.

Jujur, aku mencintaimu, aku menyayangimu dan aku ingin selalu bersamamu.

Tapi lagi lagi aku takut ini hanyalah rasa yang aku miliki, bukan rasa yang kamu miliki.

Berikan kepastian untukku, agar aku tak selalu merasa bingung saat orang bertanya tentang hubungan kita, karena tidak hanya aku yang selalu bertanya-tanya tentang hubungan kita, tapi orang di sekitar kita pun selalu bertanya tentang kejelasan semua ini.

Melupakan Lebih Baik

Banyak hal yang aku pertimbangkan saat ini, bersama orang yang aku sayang dengan catatan akan terus merasakan sakit atau melepaskan dengan jaminan akan bahagia akhirnya.
Saat ini banyak orang yang mempertahankan hubungannya walaupun sering di sakiti, di perlakukan tidak wajar atau di khianati, dengan alasan *Sayang dan Cinta*.
Pertanyaannya apakah dia juga mencintai kita dengan tulus? Jika jawabannya iya mencintai maka pantaskah jika cinta dan sayang mereka berlaku seperti itu pada kita?
Coba kita renungkan apakah ada rasa cinta dan sayang darinya untuk kita ,sementara dia terus menyakiti kita?
Yang tau jawabanya adalah kamu! Karna kamu adalah yang menjalani dan merasakan.
Percayalah, Cinta tak akan menyakiti, cinta tak akan membuat menangis dan cinta tak akan menghianati.
Melepaskan mungkin sulit, tapi melepaskan adalah keputusan terbaik yang harus kita ambil.
Disana, di depan kita akan ada orang lain yang dengan tulus mencintai kita, dengan tulus ingin menjaga kita dan dengan tulus akan membahagiakan kita oleh semua kasih kasayangnya.
Yakinlah bahwa akan ada saat itu, saat dimana kita mendapatkan seseorang yang akan membuat kita selalu bahagia saat bersamanya.
Bukalah mata, hati dan pikiran bahwa tak perlu bertahan untuk seseorang yang hanya bisa menyakiti kita tanpa henti.

Semoga tulisan ini membuka mata hati kalian yang mengalami, seperti saya sang penulis.